Saturday, February 25, 2012

Takut dengan Pendatang Baru

Manusia Indonesia di era modern ini sering kali dirasuki dengan rasa was-was, khawatir serta cemas. Mereka selalu takut. Dalam kondisi apa pun. Apalagi di saat mengalami krisis, rasa takut itu semakin mencekam. Tak hanya bahasa perasaannya yang menunjukkan ketakutan, tapi sekujur tubuhnya selalu nampak mengisyaratkan dirinya takut. Pada akhirnya dia hanya mengeluh. “kalau begini, takutnya nanti begitu.” Semuanya menjadi serba kalau dan jika.

Rasa takut seperti ini selalu muncul saat dirinya tidak siap dalam menghadapi efek dari faktor kemunculan rasa takut itu. Saya hanya ingin menggambarkan hal tersebut dalam menghadapi kehadiran pendatang baru. Rasa takut tidak akan membuat dirinya berkembang. Rasa takut akan selalu bertele-tele dalam memberikan alasan dan penjelasan. Tidak berani mengambil keputusan karena tak punya sikap. Dia sangat takut dengan risiko buruk yang bisa membuat dirinya hancur berantakan.

Ketika China masuk dalam kebijakan free trade area ASEAN, masyarakat Indonesia takut. Takut jika produk China masuk dengan bebas dengan biaya nol, maka industri dalam negeri hancur karena kalah bersaing. Indonesia takut karena dirinya belum siap. Lalu kapan bisa siap? Saya pikir selamanya tidak akan siap. Jika seperti itu, berarti pemerintah tidak takut dong? Bagi saya, pemerintah lebih takut lagi dibandingkan dengan rakyat Indonesia. Takut karena Indonesia tidak memiliki positioning di hadapan China.

Saya teringat dengan apa yang pernah disampaikan seorang sastrawan kawakan sekaligus juga senior saya bernama Agus R. Sarjono. Kata dia, pendekar itu tidak pernah mengkhawatirkan serangan dari musuh karena dari manapun arah serangan itu datang, dia bisa dengan mudah menangkisnya. Tangan selalu siap mencabut pedang yang ada di pingganya. Bahkan, dengan tangan kosong pun seorang pendekar selalu sigap menangkis serangan, dan menghantamkan pukulan ke arah lawan.

Jika ada pendatang baru, selalu ada rasa takut. Takut pendatang baru itu menjadi pesaing anda. Pesaing tidak hanya sejenis , yang tidak sejenis pun bisa dianggap pesaing. Seorang pakar strategi bersaing Michael Porter memetakan lima ancaman dalam persaingan, dua di antaranya adalah substitusi dan pendatang baru. Yang bukan sejenis itulah bisa masuk kategori substitusi. Anda selalu berharap tidak akan muncul pendatang baru setelah anda hadir karena pendatang baru selalu membuat was-was dan cemas. Takut dia menyalip anda, takut menggeser anda, bahkan takut mematikan eksistensi anda. anda selalu berharap dan berdoa, “Mudah-mudahan tidak ada lagi yang lahir, yang sejenis dengan saya setelah saya ada.”

Jika anda memiliki keunggulan. Jika anda memiliki positioning. Jika anda masih bisa mengeluarkan produk atau karya yang bagus. Jika anda masih berkembang. Jika anda masih diharapkan oleh klien, konsumen, penggemar, dan masyarakat. Lalu, kenapa harus takut dengan pendatang baru? Rasa takut hanya sebuah ilusi. Kehebatan pendatang baru hanya sebuah ilusi. Jadi, apa yang membuat anda takut dengan pendatang baru?

Anda takut dengan pendatang baru karena anda tidak unggul. Anda takut dengan pendatang baru karena anda tidak punya positioning. Anda takut dengan pendatang baru karena anda tidak berkembang. Anda takut dengan pendatang baru karena klien, konsumen, penggemar, dan masyarakat tidak mengenal anda dengan baik. Anda takut dengan pendatang baru karena anda tidak bisa memasarkan diri dan produk anda sendiri. Mereka hanya tahu nama anda saja, itupun hanya sekilas. Mungkin saja beberapa hari kemudian lupa dengan nama dan diri anda.

Sekarang, tidak ada yang bisa menghentikan kehadiran pendatang baru. Tidak ada pula yang melarang kehadiran mereka. Anda pun tidak bisa meminta mereka kembali ke habitatnya. Jika mereka akan hadir, itu hak mereka. Mereka juga ingin hidup. Jadi, musuh dan pesaing anda bukanlah pendatang baru, tapi rasa takut.

Friday, February 24, 2012

Jurnalisme Memandang Kehidupan

Walaupun saya membaca salah satu buku rujukan para jurnalis Indonesia sudah lama sekali, tapi isi buku itu selalu mengingatkan saya ketika mengelola sebuah media. Padahal saya tidak pernah membuka kembali buku yang dimaksud. Seorang praktisi media Indonesia yaitu Andreas Harsono juga selalu mengutip apa yang dipaparkan dalam buku itu. "9 Elemen Jurnalisme". Buku ini ditulis oleh wartawan Amerika Serikat, Bill Kovach dan Tom Rosentiel.

Satu elemen yang ditekankan oleh penulis buku itu adalah definisi kebenaran. Saya yakin, kebenaran tidak dimiliki oleh satu pihak. Tidak ada kebenaran mutlak. Hal yang tidak bisa disentuh tapi hanya bisa dirasakan selalu menimbulkan banyak perspektif. Bahkan orang yang sudah banyak mempelajari banyak ilmu pun kadang masih belum bisa menemukan definisi kebenaran mutlak.

Kebenaran hanya berlaku pada satu wilayah dan golongan tertentu. Sebuah organisasi mafia memiliki suatu aturan yang sangat ketat untuk para anggotanya. Jika melanggar aturan yang sudah digariskan oleh pimpinan organsasi itu, maka hukuman wajib ditimpakan. Hukuman yang paling gampang adalah ditembak mati. Tapi inilah kebenaran, kebenaran bagi organisasi mafia tersebut. Beda lagi penilaian bagi pihak yangberada di luar oraganisasi itu.

Berbicara kebenaran agama tak luput dari perspektif dalam memandang kebenaran. Agama dan kepercayaan yang berdiri di dunia ini sangat beragam, mereka memegang kebenaran masing-masing. Bukan berarti semua kebenaran agama yang dipegang itu benar semua, tapi bagaimana manusia menyikapi beragam kebenaran itu.

Kebenaran merupakan prinsip utama yang sangat membingungkan. Misalkan saja ketika BHMN menjadi hukum rujukan bagi PTN, berbagai pihak yang kritis mulai melemparkan protes kepada penyelenggara negara. Alasan mereka cukup jelas. Walaupun BHMN dilegalkan secara hukum, tapi ternyata menyalahi UUD '45 tentang kewajiban negara dalam pendidikan terhadap rakyat. Tidak berhenti disitu, kelegalan hukum BHMN pun ternyata dipertanyakan. Tapi konsep BHMN tetap berjalan mesti dianggap melanggar konstitusi.

Defisini dan konsep muncul dari berbagai arah. Diambil dari berbagai perspektif ilmu ternyata kebenaran banyak sudut pandangnya. Seperti disiplin ilmu yang lain, kita harus konsisten memegang satu kebenaran tapi tidak menegasikan dan mereduksi kebenaran yang lain. Pertanyaan klasik selalu muncul, "Kebenaran seperti apa yang harus dipegang?"

Dalam kemediaan, Bill Kovach menyodorkan satu konsep kebenaran, "Kebenaran Fungsional." Inilah kebenaran yang pluralis. Tidak dibatasi oleh golongan (ras, suku, agama dan ideologi). Sebagai contoh adalah bentrokan antar keyakinan umat beragama. Posisi media tidak berada pada salah satu pihak. Media mesti memegang kebenaran fungsional tadi. Seperti seorang ahli hukum dalam memecahkan permasalahan hukum, dia selalu memegang kebenaran prosedural. Dia bekerja sesuai dengan jalur hukum dan prosedur yang berlaku. Begitupun dengan media, dia menjalankan fungsi kemediannya sesuai dengan fungsi dan prosedur yang berlaku. Meskipun pada akhirnya media mengangkat salah satu pihak, tapi telah menjalanka cara kerja jurnalistik sesuai dengan kaidah-kaidah.

Andreas Harsono: Agama saya jurnalisme

Pernyataan Andreas seperti itu bukan berarti dia memproklamasikan agama baru bernama jurnalisme karena dia sendiri tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai nabi. Dia juga tidak mencari Tuhan untuk agama baru ini. Berbicara jurnalisme sebagai agama tidak berurusan dengan wilayah spiritual, tapi jurnalisme dijadikan sebagai cara pandang dalam menjalani kehidupan.

Manusia hidup di dunia dengan permasalahan yang cukup kompleks, sehingga cara memandang dan menyelesaikannya pun beragam. Ada yang menggunakan dengan agama atau ideologi tertentu. Bahkan juga hukum atau adat tertentu.

Kebanggaan etnisitas atau chauvinisme bisa menimbulkan konflik sehingga timbul konflik etnis dan golongan. Dengan jurnalisme tidak dibatasi dengan hal itu, selalu bersikap pluralis. Tidak pernah mengklaim kebenaran milik satu pihak, jurnalisme juga tidak pernah mengklaim dirinya paling benar.

Pengakuan Andreas bisa dibaca pada hasil wawancara tentang latar belakang Andreas dalam memandang kehidupan. Mulai dari permasalahan agama sampai etnis. Dia sudah merasakan berbagai macam kehidupan beragama, dari konghucu, kristen sampai dia hidup di pesantren.

Tidak ada kebenaran yang bisa menyatukan semua keberagaman jika kebenaran hanya bertumpu pada satu kebenaran saja. hanya agama jurnalisme yang bisa menyatukan perbedaan. Banyak contoh terjadi kekerasan sampai peperangan karena masing-masing pihak mengklaim kebenaran. Jika pengklaiman kebenaran dibarengi dengan sikap toleransi, maka tidak akan muncul konflik yang berdarah. Jurnalisme selalu menghormati dan menghargai kebenaran masing-masing. Sekali lagi, maksud "agama saya jurnalisme" merupakan sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam jurnalisme, bukan sebagai jalan untuk berhubungan dengan Tuhan.



Bandung, 21 Agustus 2010

Hanya Percaya kepada Tuhan

Seorang kawan tiba-tiba saja bertanya kepada saya. “Rud, maneh percaya teu kana kehidupan setelah mati? (Rud, kamu percaya gak dengan kehidupan setelah mati?)” karena saya anggap pertanyaan ini akan berlanjut dengan persoalan agama, saya pun hanya terdiam. Tak memperdulikan pertanyaan kawan saya tadi.  Sudah lama saya mulai apatis dengan persoalan agama, tak mau terlibat dalam perbicangan seperti itu.

Walau saya tak memperdulikannya, tapi dia malah menimpali pertanyaannya sendiri. “Mun aing mah teu percaya kana kehidupan saengges paeh. (Kalua saya sendiri tidak percaya terhadap kehidupan setelah mati.)” Saya pun menatap dia sebentar tanpa ada rasa ketertarikan untuk menanggapinya. Dia sedikit memberikan argumentasinya, saya tak paham apa maksud omongannya karena tak memperhatikan ocehannya. Saya pun pura-pura mendengarkan argumentasi-argumentasi tentang ketidakpercayaannya terhadap hidup setelah mati.

Tidak enak rasanya jika saya mengabaikan dia seperti berbicara sendiri. Saya pun bertanya, “Mun kitu mah, didinya teu percaya kana pahala jeng dosa. (Kalau seperti itu, kamu tidak percaya terhadap pahala dan dosa?)” Rasa sesal menimpali ucapannya tak bisa saya tarik kembali. Terpaksa saya mendegarkan dia sedikit serius.

Kana sorga jeng neraka oge teu percaya aing mah. Sok ayeuna misalken kieu mun jelema boga dosa 99, jeng pahala 1, (Terhadap surga dan neraka juga saya tidak percaya. Sekarang misalkan begini, jika manusia memiliki dosan 99, dan pahala 1,)” teman saya mulai menjelaskan alasannya. “Aya hadist nu ngomong bahwa setiap orang Islam itu masuk surga, tapi diasupken ka neraka heula mun boga dosa, berarti setelah dosana beak nu 99 eta, si eta asup surga ngan saukur hiji pahala. Angka hiji eta berarti tak terhingga atuh, (Ada hadist yang mengatakan bahwa setiap orang Islam akan masuk surga, tapi dimasukin ke neraka terlebih dulu jika memiliki dosa, berarti setelah dosanya habis yang 99 tadi, jelema Islam tersebut masuk surga hanya dengan pahala 1. Angka 1 tadi berarti tak terhingga.)” penjelasan kawan saya mulai dipahami karena saya dengarkan.

Asup-asup, bisa asup ka otak aing mun kitu mah, (Bisa masuk ke dalam pikiran saya kalau seperti itu,)” ucap saya sambil mengangguk-nganggukan kepala sedikit. ”Ah da sebenarna mah eta mah teu bisa dirasionalken, (Tapi memang itu tidak bisa dirasionalisasikan),” saya pun mulai bingung dengan ucapan kawanku yang terakhir ini. “Ongkoh teu percaya, tapi argumentasinya direduksi ku statement sorangan, mereun lain mereduksi tapi ngomongken sorga mah memang teu bisa ku logika. Tapi tetep we mun urang hirup di dunia mah kudu dirasionalken walaupun eta can kaalamam ku jelema, (Katanya tidak percaya, tapi argumentasinya dibantah kus statement sendiri, mungkin bukan dibantah tapi berbicara surga itu tida bisa dengan logika. Tapi tetap saja jika kita hidup di dunia mesti dirasionalisasikan meskipun hal tersebut belum kita alami,)” kata saya dalam hati karena khawatir obrolan tersebut akan berlanjut jika saya mengucapkannya secara verbal.

Kawan saya yang satu lagi tak mau menghiraukan obrolan kami berdua. “Duh, hayang cuangki euy, eta cuangki lain? (Duh pengen cuangki, eta cuangki lain?)” tiba-tiba suara kawan saya yang satu ini terdengar. “Euh lain ningan, baso tahu eta mah, (Eh bukan ternyata, itu mah baso tahu,)” ucap kawan saya ini melanjutkan. “Baso tahu mah aing daek atuh, (Baso tahu mah saya mau dong,)” sontak saja saya menimpali kawan saya tadi dengan spontan. “Mang, stop mang, meuli baso tahu, (Mang stop mang, beli baso tahu,)” teriak kawan saya tadi sambil bertepuk memberi isyarat memanggil tukang baso tahu.

Setelah menyantap baso tahu yang harganya ternyata lain dari yang lain, saya pun tiba-tiba ingin melanjutkan obrolan yang sengaja saya hentikan tadi. Seperti ini saya memulai diskusi dengan bahasa Indonesia, “Saya menginginkan kehidupan yang abadi, baik melalui kematian, reinkarnasi menjadi manusia lagi, atau melalui proses kematian terlebih dahulu.”

“Karena saya menginginkan hal itu dan semua manusia pasti mengalami kematian, maka saya percaya ada kehidupan setalah manusia mengalami kematian.” Sejenak belum ada reaksi dari kawan saya yang memulai diskusi tersebut. “Sampai saat ini, saya sedikit ragu, apakah setelah kematian itu ada alam surga dan neraka atau tidak, tapi saya berkehendak bahwa saya menginginkan kehidupan yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan.” Saya memutuskan ucapan saya dulu karena kopi di atas meja belum saya sentuh sejak tadi.

“Kalaupun saya percaya terhadap adanya surga, saya menginnginkannya sesuai dengan kehendak saya, bukan kehendak agama-agama yang selalu menawarkan tiket surga.” Cukup disini saja saya tuliskan isi obrolan santai dengan kawan saya. Saya akan melanjutkan pembahasan tersebut tanpa alur cerita seperti di atas.

Di bumi, terdapat berbagai makhluk, dari benda yang dianggap mati, tumbuhan, hewan dan manusia. Benda mati seperti api, air, batu dan sebagainya menurut filsafat eksistensialime sejajar dengan tumbuhan dan hewan dari eksistensinya. Sedangkan manusia itu berbeda dalam penciptaannya. Pernyataan orang-orang eksistensialis cukup sederhana. “Eksistensi mendahului esensi.”

Makhluk selain manusia sebelum terbentuk wujudnya, diciptakan terlebih dahulu esensi dan fungsinya. Misalkan api yang memiliki sifat panas, fungsinya untuk membakar. Tidak ada lagi sifat dan fungsi lagi yang terdapat pada api selain hal tersebut. Contoh lain yang sederhana adalah motor. Kenapa manusia membuat motor padahal sudah ada kendaraan seperti kuda atau onta. Alasannya pasti kemudahan dan kecepatan karena yang namanya teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan.

Sebelum motor itu tercipta, manusia sudah memikirkan terlebih dahulu sifat dan fungsi motor itu. Terdapat komponen yang banyak pada kendaraan ini, komponen-komponen yang dipasang ini memiliki fungsi masing-masing supaya fungsi motor tercipta. Bentuknya mengikuti fungsi tersebut. “Esensi mendahului eksistensi.” Ini untuk makhluk selain manusia. Berarti manusia lebih unggul dari pada fisik yang diciptakan selain manusia tadi.

Saya percaya dengan keberadaan Tuhan karena saya sebagai manusia memiliki kelemahan, saya juga percaya Tuhan karena pasti ada zat yang menciptakan saya. Tapi saya bukan benda, tapi saya manusia, tuhan menciptakan bentuk saya seperti ini, tapi yang menentukan sifat dan fungsi saya adalah diri saya sendiri. saya akan melakukan apa yang ingin saya lakukan atau ingin menjadikan diri saya siapa saja adalah sesuai kehendak saya, bukan kehendak Tuhan karena Tuhan hanya menciptakan saya fisiknya saja, sedangkan esensinya saya.

Jika motor itu rusak maka the end, ganti saja motornya karena eksistensi dan esensi motor ada yang menciptakan. Manusia mengalami kematian itu bukan sesuai dengan kehendaknya karena kematian merupakan akhir eksistensi di dunia. Apakah eksistensi manusia hilang lalu esensi itu juga hilang? Ternyata tidak. Yang mati hanya fisiknya, sedangkan sifat dan fungsi tidak akan pernah mati, tapi abadi.

Artinya, saya percaya bahwa Tuhan akan menciptakan kembali fisik manusia, yang pastinya di alam yang berbeda. Sampai dunia saat ini yang saya kenal, banyak agama yang selalu menawarkan ajaran-ajaran supaya manusia mendaptkan kebahagian setelah kematian. Bagi saya, agama hanya fisik yang dibuat, sifat dan fungsinya sama dengan makhluk selain manusia tadi. Berarti agama lebih rendah posisinya dari manusia. Manusia berada di tingkatan yang lebih tinggi dari agama.

Manusia penentu untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia itu, bukan ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh manusia yang banyak membual. Saya lebih percaya kepada Tuhan dari pada agama atau manusia. Manusia memiliki sifat dan fungsi yang berbeda, ada yang buruk dan ada yang baik. Buruk-baik sulit dinilai oleh sesama manusia.

Ajaran-ajaran agama pasti disampaikan oleh manusia, dan saya tak percaya dengan penyampaian itu. Saya lebih percaya terhadap diri saya sendiri. Karena tulisan ini akan panjang bila diteruskan, maka kesimpulannya untuk mendapatkan kebahagiaan setelah kematian, kalaupun ada surga, maka saya ingin masuk surga denga kehendak saya. Saya hanya percaya kepada Tuhan yang menciptakan saya dan menyediakan surga itu.

Bandung, 8 September 2010

Rantai Makanan versi Ilmiah

Cabenews.blogspot.com : Berikut proses alami rantai makan



Unik : Melukis dengan Alat Kelamin

Cabenews.blogspot.com : ada banyak jenis keunikan di dunia ini, termasuk diantaranya 2 orang dibawah ini, mereka melukis dengan menggunakan alat kelamin mereka, just cekidot...


Tim Patch adalah warga Australia yang memiliki kemampuan aneh, melukis dengan menggunakan alat kelaminnya sendiri. Dia menjuluki dirinya Pricasso










Seniman Amerika ini menggunakan payudara 38DD nya sebagai kuas, untuk membuat lukisan asli. Dia mengolesi Payudaranya dengan cat minyak kemudian menorehkannya ke kanvas layaknya kuas. Proses ini diulang beberapa kali, menggunakan berbagai kombinasi warna dan teknik transfer, sampai dia merasa puas dengan pekerjaannya. Kira mengklaim rahasia kesuksesannya terletak pada cara ia mencampur warna untuk mendapatkan komposisi yang seimbang.
 
Tujuan utama dari seninya adalah untuk memancing emosi, membuat ruang hidup yang indah, dan yang paling penting, memasang senyum di wajah orang. Untuk mencapai tujuan tersebut dia belajar sendiri untuk menggunakan media yang berbeda, dari sikat umum, untuk mainan, sayuran dan berbagai bagian tubuh. Anda mungkin berpikir lukisan dengan payudaranya hanya konyol, tapi Kira Ayn Varszegi adalah seniman mapan yang menjual sebagian besar karyanya di eBay, dengan rata-rata USD 100 / Lukisan. Dia mengklaim telah menjual lukisan di seluruh dunia, dan bahwa ada setidaknya satu karya seni-nya pada dinding di setiap negara bagian AS.








Kebijakan Keliru Publikasi Ilmiah



Belakangan ini hampir semua perguruan tinggi terutama swasta diresahkan dengan keluarnya surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bernomor 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 terkait publikasi karya ilmiah. Dalam surat edaran tersebut, mahasiswa S1 diwajibakan untuk mempublikasikan karya ilmiah pada jurnal ilmiah sebagai syarat lulus Sarjana. Untuk mahasiswa S2 harus menghasilkan karya ilmiah untuk dimuat di jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi Dikti sebagai syarat lulus progra Magister. Adapun untuk mahasiswa S3 sabagai syarat lulus program Doktor mesti menghasilkan karya ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah internasional. Kebijakan tersebut akan diberlakukan pada Agustus 2012.

Dikti mengeluarkan kebijakan tersebut didasarkan atas minimnya karya ilmiah yang diterbitkan perguruan tinggi Indonesia. Seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan M. Nuh, jika jurnal ilmiah kurang tinggal ditambah saja. M. Nuh membandingkan jumlah karya ilmiah perguruan tinggi di Indonesia dengan Malaysia dan Thailand. Indonesia hanya menghasilkan 13.047 jurnal ilmiah, sementra Malaysia memiliki 55.211 jurnal ilmiah dan Thailand 58.931 jurnal ilmiah. Selisih yang cukup jauh, tapi itulah paksaan dari Dikti untuk memperbanyak terlebih dahulu jurnal ilmiah Indonesia, kualitas dibelakangkan. Harapannya, budaya menulis ilmiah dapat berkembang.



Berbagai kontroversi bermunculan. Ada perguruan tinggi yang mendukung seperti UIN Malang, tak sedikit pula yang menolaknya. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasa Indonesia (Aptisi) menyuarakan suara yang cukup kencang ketidaksetujuan atas kebijakan tersebut. Berbagai alasan dikemukan, salah satunya dana untuk menunjang jurnal sangat terbatas. Aptisi mendukung tujuan dari kebijakan tersebut, tapi sebagai syarat kelulusan tentu sangat berat.

Kebijakan Dikti dianggap tergesa-gesa tanpa melalui tahapan dan persiapan. Apalagi budaya membaca di lingkungan perguruan tinggi masih minim, tentunya budaya menulis pun sangat minim. Mahasiswa mulai menulis dengan serius hanya pada saat tugas akhir, terutama mahasiswa S1 yang mengejar gelar sarjana.
Saya memandang, kebijakan tersebut sebagai syarat kelulusan terutama untuk mahasiswa S1 demi memperbanyak jumlah jurnal ilmiah sangatlah keliru. Jika berbagai kalangan memprotesnya dengan alasan akan memperberat dan mempersulit kelulusan mahasiswa, maka saya menilainya justru jurnal yang diterbitkan malah tidak akan bermanfaat. Bukankah orientasi Dikti hanya ingin memperbanyak jumlah jurnal ilmiah untuk mengejar ketertinggalan dari Malaysia dan Thailand?

Dengan demikian, Dikti mengambil jalan pintas dengan mewajibkan perguruan tinggi membuat banyak jurnal. Bahkan Dikti mengambil jalan pintas dengan mempersilahkan perguruan tinggi membuat jurnal online. Tapi tetap saja kita memandang kebijakan instan akan berefek buruk terhadap produk instan.

Andai saja satu pergutuan tinggi tiap tahunnya meluluskan mahasiswa S1 mencapai 5.000 sarjana, berapa total output sarjana yang dihasilkan pada semua perguruan tinggi Indonesia. Efeknya adalah karya ilmiah akan membludak, dan ribuan jurnal instan harus dibuat untuk menampungnya. Karya ilmiah mahasiswa hanya dibaca oleh tim penilai dan editor. Setelah dipublikasikan, terbitan jurnal hanya akan dibaca oleh masing-masing penulis karena publik enggan membacanya karena jurnal yang ada terlalu banyak. Jurnal abal-abal akan banyak bermunculan. Jurnal ilmiah pun akan menjadi tumpukan di gudang masing-masing.

Terbitnya jurnal tidak didasarkan pada kualitas, tapi hanya sebagai syarat kelulusan. Bukankah mahasiswa S1 sudah diberikan kewajiban untuk membuat skripsi. Bukankah skripsi merupakan bagian dari karya ilmiah. Membuat skripsi saja mahasiswa sudah ketar-ketir, apalagi membuat makalah yang harus diterbitkan di jurnal. Psikologis mahasiswa akan terganggu yang efeknya akan berpengaruh terhadap kualitas karya ilmiah pada jurnal.

Kalaupun Dikti ingin menambah jumlah jurnal ilmiah, tidak dengan cara seperti itu. Tapi mewajibakan perguruan tinggi membuat jurnal dengan memuat karya ilmiah yang dinilai bagus dari skripsi mahasiswa S1. Itupun jangan dijadikan sebagai syarat kelulusan, tapi sebagai upaya untuk mempublikasikan karya tulis mahasiswa pilihan. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus, dan skripsinya dinilai bagus bisa diminta untuk meringkas skripsinya menjadi makalah ilmiah.

Misalnya satu perguruan tinggi tiap tahunnya meluluskan 3.000 mahasiswa S1. Setiap fakultas dan jurusan diwajibkan membuat jurnal berkala enam bulan sekali untuk menampung karya ilmiah mahasiswa terbaik pilihan tim penilai. Katakan saja di salah satu perguruan tinggi terdapat 7 fakultas yang terdiri dari 50 jurusan. Berarti terdapat 57 jurnal ditambah dengan 3 jurnal tingkat universitas, totalnya terdapat 60 jurnal pada satu universitas. Setiap jurnal diwajibkan memuat sekitar 10 makalah ilmiah satu kali terbit. Jika dua kali terbit, berarti 20 mahahasiswa S1 diminta untuk membuat makalah dari skirpsi untuk dimuat pada setiap jurnal yang ada.

Diasumsikan dengan perhitungan seperti itu, berarti 20 lulusan sarjana dikalikan dengan jumlah jurnal sebanyak 60 jurnal, berarti akan terdapat 1.200 makalah ilmiah yang diminta untuk dimuat di jurnal. Dengan kebijakan seperti itu, maka akan muncul kebanggaan bagi lulusan yang karya ilmiahnya dimuat di jurnal. Hal ini karena tidak setiap lulusan mahasiswa S1 karyanya dapat dimuat. Karena yang dimuat hanya karya ilmiah pilihan, maka kualitasnya bisa terjaga.

Inilah Koran edisi 23 Februari 2012

Saturday, February 11, 2012

Kota Romantis berValentine

1. Paris

Quote:
[Image: Paris-300x240.jpg]

Siapa sih yang tidak kenal dengan romantisme Paris? kota bagi para kekasih dengan makanan yang nikmat, anggur dan nuansa yang menyenangkan. Makan malam romantis dengan lilin indah di dekat menara Eiffel, berjalan bergandengen sepanjang Champs Elysees atau piknik di taman. Paris memberikan romansa dan keindahan bagi pasangan yang jatuh cinta selama berabad-abad.

2. Hawaii

Quote:
[Image: Hawaii-300x199.jpg]

Ternyata Hawaii adalah kota tempat tujuan bulan madu terbesar di dunia, terutama di kalangan orang Amerika. Entah anda di Maui, atau pulau besar lain di Hawaii, tempat ini selalu menawarkan pilihan terbaik pagi pasangan. Pantai dan hutan tropis, kamar hotel mewah, olahraga, dan berbagai hal menarik di alam bebas!

3. St. Thomas

Quote:
[Image: St.Thomas-300x225.jpg]

Kota ini terletak di Virgin Islands, dan merupakan kota pantai yang terkenal oleh jajaran pantai indah dan tempat belanja menarik. Kota ini dipenuhi dengan penginapan yang dapat menampung pasangan atau bahkan keluarga. Di kota ini juga dibuat batasan untuk jumlah pesta dan peserta pesta, jadi anda tidak akan kesulitan jika ingin bermesraan dengan pasangan anda!

4. Venesia

Quote:
[Image: Venesia-300x225.jpg]

Perjalanan dengan gondola di kanal-kanal kota ini sudah menjadi simbol romantisme kota ini. Perjalanan dengan duduk berdekatan dengan pasangan dan dengan penuh kekaguman melihat bagian kota yang indah. Makan malam romantis di restoran Italia dengan berbagai liku-liku menarik yang terkadang akan membawa anda ke gereja indah romantis. Venesia adalah tempat yang akan membuat anda jatuh cinta dan jatuh cinta lagi.

5. Tahiti

Quote:
[Image: Tahiti-300x225.jpg]

Dearah tenang yang terletak di Pasifik Selatan, dengan bungalow pantai indah, yang memungkinkan anda berenang tenang di pagi hari. Bersantai di pasir putih dengan pohon kelapa indah dengan para karyawan hotel yang siap membantu anda apapun dan kapanpun. Pemandangan luar biasa indah di saat matahari terbenam juga tidak akan bisa anda lupakan dengan mudah!

6. Belize

Quote:
[Image: Belize-300x199.jpg]

Belize adalah tempat paling indah bagi para pasangan. Pulau yang terletak di tengah karang ini akan membuat pasangan melupakan semua orang karena banyak pantai yang jadi ‘milik pribadi’ dengan air yang dipenuhi ikan karang berwarna warni akan menemani anda. Anda takut berenang? bukan masalah, pantai indah dan pohon palem yang bergorang menanti Anda!

7. Maladewa

Quote:
[Image: Maladewa-300x232.jpg]

23 pulau yang terletak di tengah Samudra Indonesia ini adalah salah satu dari surga dunia. Pulau-pulau karang yang ada hanya sedikit sekali berada diatas permukaan laut, dan gugus karang yang melingkupi pulau ini penuh dengan kehidupan. Negara kecil yang indah dan romantis ini memang adalah tempat paling pas untuk kehidupan yang romantis.

8. Seychelles

Quote:
[Image: Seychelles-300x225.jpg]

Kepulauan yang ada di Samudra Indonesia ini sebenarnya berada di lepas pantai Afrika dan merupakan tempat yang paling santai di dunia. Kehidupan yang eksotis dan nuansa yang tenang akan selalu menanti anda dan pasangan anda. Lapangan golf, spa, perjalanan memancing dan minuman segar tropis akan membuat pasangan yang sedang berbulan madu tidak akan mau kembali ke negara asal mereka lagi.

9. Bruges

Quote:
[Image: Bruges-300x225.jpg]

Kota kuno dengan setting abad pertengahan di Brussel ini adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari segala kebisingan kota. Kota kecil yang tenang ini menjaga kondisi kota tetap seperti kondisi kota ini di abad pertengahan. Jalan-jalan yang dilapisi batu, dengan kafe-kafe kecil di udara terbuka akan membuat anda berasa kembali ke zaman abad pertengahan, lengkap dengan berbagai hal romantis dan indah, minus masalah dan ribut.

10. Tuscany

Quote:
[Image: Tuscany-300x231.jpg]

Daerah yang penuh dengan kebun anggur, villa, dan kota-kota kecil Italia, akan membuat anda merasa seperti berada dalam perjalanan romantis. Anda dapat tinggal di villa bersejarah, dengan makanan terbaik dan anda dapat bersepeda berkeliling kebun anggur yang anda pilih dan minum anggur terbaik pula. Jika anda berada di tempat ini, pasti anda akan mengerti kenapa beberapa orang sama sekali tidak ingin kembali begitu sampai di tempat ini. Singkatnya, tidak ada yang lebih indah dan romantis di Italia daripada Tuscany.

Sumber : http://tuanmuda.us/showthread.php?tid=12223

12 Kota Kuno Tak berpenduduk Paling Indah

Dunia mengenal sejumlah situs-situs kota yang telah ditinggalkan penghuninya. Situs-situs purbakala ini tersebar di seluruh negara.
Mereka merefleksikan kebesaran kebudayaan dan pencapaian manusia yang hidup di masanya.
Ada yang di masa prasejarah, ada yang sudah masuk masa sejarah.

National Geographic baru-baru ini merilis lagi beberapa foto “kota yang hilang” di lamannya. Berikut kota-kota tersebut:

1. Petra, Yordania



[Image: lost-city-petra-jordan-big.jpg]
Inilah istana yang dipahat di sebuah bukit batu. Diperkirakan manusia menghuni Petra sejak abad ke-2 Masehi. Dalam foto National Geographic ini, bangunannya disebut sebagai El-Deir. Arkeolog menyimpulkan bangunan ini dahulunya sebagai kuil pemujaan, sebelum berubah menjadi gereja atau biara.

2. Machu Picchu, Peru


[Image: machu-picchu-04-500.jpg]
Sebuah kota di atas gunung. Penemuannya menghebohkan dunia arkeologi. Padahal ia baru ditemukan 100 tahun lalu. Hingga saat ini arkeolog masih belum pasti apa fungsi kota Macchu Picchu ini. Sebab bangsa India Inca yang membangunnya tidak memiliki budaya tulis menulis dan tidak ada tinggalan tertulis.

3. Palenque, Meksiko



[Image: Image-015.jpg]
Inilah kota besar bangsa Indian Maya yang pertama. Terletak di tengah hutan lebat di tenggara Meksiko. Berbatasan dengan Guatemala. Diperkirakan bangsa Maya sudah menghuni Palenque sejak 3000 tahun lalu. Sepanjang sejarahnya, Maya lantas membangun kota besar lainnya seperti Tikal yang masuk kategori kota kosmopolitan di masanya.

4. Troya, Turki


[Image: 62710181.jpg]
Salah satu kota kuno yang paling terkenal dalam sejarah. Kota Troya diselimuti misteri, legenda, dan intrik. Apalagi ia muncul dalam cerita Illiad oleh pujangga Yunani, Homer. Tinggalan kota Troya ditemukan di sebelah barat laut Turki pada abad ke 19 oleh arkeolog Jerman, Heinrich Schliemann. Ia menggali di kota Hisarlik, malah menemukan Troya. Situs Troya ternyata bukan situs tunggal. Kotanya dibangun di atas kota lain. Tercatat ada sembilan kota berbeda di dalam satu situs yang sudah berumur sekitar 5000 tahun ini.

5. Mohenjo Daro, Pakistan



[Image: 74440-004-26D2A29D.jpg]
Salah satu kota tertua di Asia dan di dunia. Mohenjo Daro berkembang karena dialiri Sungai Indus. Ia ditemukan pada 1921. Saudara kembar kota ini, yang juga tua, adalah Harappa. Umur kota ini diperkirakan mencapai 4.500 tahun. Ia berdagang dengan kota kuno lainnya, Mesopotamia.

6. Palmyra, Siria



[Image: palmyra-syria1.jpg?w=543&h=407]
Kota ini dikenal juga sebagai nama Tadmor. Kota ini masih pegang peranan penting hingga abad-19. Para pedagang sejak 300 Masehi sudah singgah ke Palmyra untuk beristirahat sebelum meneruskan perjalanan ke Mesopotamia dan Persia. Letaknya yang strategis membuat kota ini dijajah bangsa Romawi di awal Masehi.

7. Tanis, Mesir


[Image: lost-city-tanis-ruins.jpg?w=400&...;amp;h=300]
Kota Tanis termasuk salah satu kota paling misterius di dunia. Ia pernah menjadi ibu kota Mesir kuno. Di kota inilah salah satu temuan arkeologi paling heboh berada, yaitu mumi keluarga kerajaan Mesir. Temuan ini sejajar berharganya dengan temuan mumi Tutankhamun.

8. Great Enclosure, Zimbabwe


[Image: 430090942_d4d46fe8db.jpg]
Kota di Afrika ini sering disebut sebagai salah satu kota yang muncul dalam berbagai kitab suci. Tempat Ratu Sheba. Arkeolog masih belum dapat menyimpulkan sejauh mana peranan dan fungsi kota yang ditinggalkan penghuninya ini. Bukti-bukti sementara menghasilkan kota ini dibangun oleh suku Shona, suku leluhur suku Bantu sekitar 1.250 tahun lalu. Kota ini dikabarkan sebagai pusat kota pemujaan

9. Nimrud, Irak


[Image: kota_nimrud_irak.jpg?w=300&h=216]
Terletak di utara Irak, kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Asiria. Bangsa yang ditakuti pada masanya karena kejam dan haus darah. Selalu menjajah kota-kota di sekitarnya. Asiria muncul di catatan sejarah pada abad-14 sebelum Masehi. Mereka mendominasi wilayah Irak-Iran-Turki dan sekitarnya. Perebutan wilayah dengan negara tetangganya, Babilonia, membuat Nimrud perlahan-lahan ditinggalkan warga sekitar 612 sebelum Masehi. Warga pindah ke kota Nineveh.

10. Persepolis, Iran



[Image: kota_persepolis_iran.jpg?w=300&h=216]
Salah satu kota kuno terbesar dan berpengaruh dalam sejarah dunia. Persepolis adalah ibu kota dari Kerajaan Persia. Saking besarnya kerajaan Persia, mereka punya empat ibu kota. Persepolis dibangun pada 520 sebelum Masehi. Kota ini dibangun dengan arsitektur yang megah dan rumit. Dihiasi perak dan emas. Pahatan-pahatan kualitas tinggi ada di tiap tinggalan. Persepolis dan Persia jatuh ditaklukkan Alexander Agung. Ia membakar kota ini hingga rata dengan tanah. Sekarang sisa-sisanya masih bisa dinikmati di Iran.

11. Stonehenge, Inggris


[Image: stonehenge_inggris.jpg?w=300&h=216]
Sudah ratusan tahun arkeolog mencoba mengartikan apa makna dibalik tumpukan batu Stonehenge. Tapi tetap saja misteri masih menyelimuti tumpukan batu simetris ini.

12. Mesa Verde, Amerika Serikat



[Image: kota_mesa_verde_amerika_serikat1.jpg?w=3...;amp;h=216]
Di bukit ini, sebanyak 600 lubang menyerupai sumur dibuat oleh bangsa Indian Pueblo atau dikenal juga dengan sebutan Anasazi. Mereka hidup sejak 550 sebelum Masehi. Mereka membangun rumah di bukti batu ini. Rumah terbesar yang dibangun bisa menampung hingga 250 orang.

sumber : http://tuanmuda.us/showthread.php?tid=12547

Thursday, February 9, 2012

Indonesia Tanpa TKW


Hari Perempuan Internasional menjadi momentum untuk memunculkan kembali wacana seputar permasalahan perempuan. Mulai dari pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan politik, kesetaraan gender, perlindungan perempuan dari kekerasan, hingga perlakuan buruk dari majikan terhadap pembantu dan para Tenaga Kerja Wanita (TKW). Semua itu menjadi bahan perbincangan menarik saat mendekati Hari Perempuan Internasional, 8 Maret.

Tak ketinggalan mahasiswa yang bergiat pada organisasi mahasiswa ikut memeriahkan momentum tersebut dengan mengadakan seminar atau diskusi publik. Tema yang diangkat cukup beragam. Mahasiswa biasanya mengambil tema sesuai dengan historis kemunculan Hari Perempuan Internasional, yaitu perburuhan atau tenaga kerja di pabrik-pabrik. Kekasih saya menyukai isu perempuan dan gender, dia aktif di himpunan mahasiswa jurusan. Diskusi publik masuk program kerjanya, dan waktu yang ditentukan untuk menggelar diskusi publik berdekatan dengan Hari Perempuan Internasional. Topik inipun dipilih. Tema yang diangkat terkait TKW.

Saya diminta saran untuk memberikan tema terkait TKW. Karena permasalahan TKW tak hanya sekadar perlakuan buruk dari majikan terhadap TKW, maka temanya mesti dilihat dari beberapa sudut pandang. Faktor kemunculan TKW menjadi landasan pokok untuk mengupas semuanya. Hal yang pokok dari kemunculan TKW adalah permasalahan ekonomi di tanah air. Dari situlah saya ingin mengupas sedikit saja terkait potensi perempuan dalam menggerakan perekonomian.

Pada perbincangan ini saya lebih menyukai penggunaan istilah perempuan dari pada wanita karena istilah perempuan berada pada posisi sebagai subjek. Istilah wanita digunakan untuk menunjukan objek yang diinginkan pria. Wanita menjadi second sex. Asal katanya pun kurang sopan. Dalam kreta basa, wanita berasal dari dua bentukan yaitu wani ditata dan wani ing tapa (berani menderita).

Adapun perempuan terkait peran dalam kehidupan domestik maupun publik, yaitu berasal dari kata Empu yang memiliki makna sokong, hulu, mahir, dan mandiri. Mungkin istilah wanita tunasusila digunakan karena
pertimbangan maknanya. Mungkin juga penggunaan kata TKW karena pertimbangan tersebut, pihak yang sering mengalami penderitaan.

Perempuan dan ekonomi. Saya teringat kembali dengan informasi tentang Bankir Bangladesh Muhammad Yunus yang pernah saya baca di beberapa artikel online. Bagi saya dia adalah orang yang hebat dan tepat dalam menyusur perempuan sebagai sasaran nasabahnya. Hal pertama yang terpikirkan olehnya bukan mencari keuntungan, tapi membantu jutaan perempuan Bangladesh yang terjerat dalam kemiskinan.

Perempuan dijadikan nasabahnya karena perempuan bisa dipercaya. Perempuan bisa bertanggung jawab terhadap keluarga yang akan berefek terhadap usaha, penuh perhitungan, cerdas dalam mengelola keuangan, dapat meminimalisir bahkan menghindari tindakan korupsi, dan perempuan lebih dewasa serta mandiri.

Muhammad Yunus sukses melakukan hal tersebut. Jutaan perempuan Bangladesh bisa menjadi wirausahawati mandiri dan keluar dari lingkaran setan kemiskinan. Muhammad Yunus pun dianugerahi nobel perdamaian tahun 2006. Meskipun tugasnya belum selesai, setidaknya dia telah mengurangi tingkat kemiskinan di negaranya dengan memberdayakan kaum perempuan sebagai “aktor” pembangun perekonomian rakyat.

Bagaimana dengan Indonesia? Inilah permasalahan utama yang harus dituntaskan oleh korporat besar dan para bankir. Korporat memegang peranan penting dari pada pemerintah. Bukankah saat ini pemerintah hanya bisa mengeluarkan kebijakan dan memberikan saran dibandingkan dengan menuntaskan permasalahan TKW? Menurut saya sangat keliru jika pemerintah memberikan dana kredit usaha rakyat kepada para TKW yang akan berangkat menjadi babu di negeri asing. TKW harus berhadapan dengan majikan yang tak manusiawi dan jahiliyah.

Melihat fenomena tersebut, beberapa bank dan korporat melirik kaum perempuan dengan mengucurkan kredit usaha. Empat tahun terakhir ini, Bank Nasional Indonesia (BNI) menemukan fenomena yang cukup menggembirakan. Perempuan yang berwirausaha mengalami lonjakan sebesar 40%. Dari 58 ribu usaha kecil, 25% dijalankan oleh perempuan. Naik 10% dari tahun sebelumnya yang hanya 15%. Bagusnya lagi tingkat non performing loan (kredit macet) wirausahawan perempuan lebih rendah. Diakui oleh BNI, bahwa perempuan datang ke bank ketika bisnisnya sudah mapan.

Di Medan, Bank Sumut merasakan kehadiran usaha mikro dan kecil yang dijalankan kaum perempuan dapat menggerakkan perekonomian daerah. Hal yang mencengangkan lagi adalah pembayaran kreditnya sangat lancar. Melihat hal seperti itu, Bank Sumut memberikan perhatian yang serius terhadap usaha perempuan dalam berbisnis. Kucuran kredit pun terus ditingkatkan untuk pemberdayaan usaha perempuan melalui program usaha mikro dan kecil. Akhir 2011, kredit sebesar Rp 280 miliyar dikucurkan kepada wirausahawan perempuan di Medan.

Satu lagi perusahaan dari keluarga Bakrie. Dengan Bakrie Microfinance-nya mulai memberikan perhatian terhadap usaha kecil kaum perempuan. Meskipun dana yang dikucurkan per orangnya hanya satu juta rupiah, tapi cukup berarti bagi perempuan yang menjalankan usaha kecil-kecilan seperti untuk menambah modal dagang sayuran, gorengan, bakso, dagang tempe atau lainnya. Tujuan Bakrie Microfinance cukup jelas, yaitu untuk mengurangi pengangguran dan mengurangi migrasi perempuan ke luar negeri.

Seandaninya semua korporat dan bank melakukan hal seperti itu, saya jamin tidak akan ada lagi perempuan yang mencari penghidupan ke luar negeri. Mereka bisa mencari penghidupan di tanahnya sendiri, ikut memajukan perekonomian nasional. Bukankah kita tidak ingin Indonesia dikenal dengan ekspor TKW-nya? Bukankah kita tidak ingin TKW diperas hanya karena mendapat “gelar” pahlawan devisa? Kaum perempuan harus dilibatkan dalam perekonomian rakyat. Mereka tidak bisa sendirian dan dibiarkan. Mereka harus disokong. Tidak perlu lagi perempuan Indonesia menjadi TKW.

Sayang, seperti yang diakui Menteri Pemberdayaan Perempuan RI, bahwa jumlah pengusaha perempuan di Indonesia masih minim, yakni 0,1 persen dari total penduduk. Padahal, jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki.

9 Mahkluk Kecil Mematikan



9. Kutu
[Image: kutu_kepala_betina.jpg]


Kutu memakan darah dan menempelkan diri mereka kepada hewan lain (termasuk manusia). Mereka dapat menjadi sulit untuk dihapus dan penghapusan harus dilakukan dengan hati-hati karena mereka dapat meninggalkan bagian kepala mereka yang kemudian dapat menyebabkan infeksi serius.
Menurut Wikipedia, kutu keras (hard ticks) dapat menularkan penyakit pada manusia seperti penyakit Lyme, demam Rocky Mountain , tularemia, equine ensefalitis, demam kutu Colorado, African Tick Bite Fever, dan beberapa bentuk ehrlichiosis.


8. Tarantula Hawk
[Image: tarantulahawk.jpg]

Tarantula Hawk diberi nama sesuai fakta bahwa mereka berburu tarantula sebagai makanan larva mereka. Sengatan mereka dinilai sebagai salah satu yang paling menyakitkan di dunia (walaupun tidak menyakitkan seperti semut peluru).
Salah seorang peneliti menggambarkan "Sengatan sebagai penyebab langsung, rasa sakit yang menyiksa dan menutup kemampuan seseorang untuk melakukan apa pun, kecuali, mungkin, menjerit" Tarantula Hawk adalah "Serangga Resmi" negara bagian New Mexico.


7. Lalat Tsetse
[Image: TsetseFly.jpg]

Lalat ini merupakan lalat penggigit besar dari Afrika yang memakan darah hewan vertebrata. Mereka diketahui menyebabkan Penyakit Tidur pada manusia dan Nagana di ternak.
Penyakit tidur adalah penyakit parasit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh Trypanosoma, suatu protozoa yang ditularkan oleh lalat Tsetse. Gejala penyakit tidur dimulai dengan demam dan sakit kepala lalu membengkak di bagian belakang leher. Setelah itu, korban mungkin mengalami tidur siang hari dan insomnia. Ini bisa mengakibatkan kematian sesudahnya.


6. Africanized Bees
 
[Image: africanbee1%5B1%5D.jpg]

Lebah ini juga disebut lebah pembunuh, dan merupakan keturunan dari 26 ratu lebah Tanzania yang dibesarkan dengan spesies lain setelah mereka dibebaskan dari sarang di Brasil.
Apa yang membuat lebah ini mematikan adalah sifat dasar pertahanan mereka dan kecenderungan untuk bergerombol. Selain itu, mereka cenderung mengikuti korban bahkan ketika sudah jauh dari sarang. Keagresifan ini ketika menyerang memastikan potensi ancaman kematian yang sangat menyakitkan bagi korban.


5. Deathstalker

[Image: JSC%25209911%2520Black%2520Widow%2520belly%25202.jpg]

Merupakan sebuah spesies kalajengking yang sangat berbahaya karena racunnya. Racun itu sebenarnya adalah campuran neurotoxins kuat. Meskipun, racunnya tidak akan membunuh orang dewasa yang sehat, bisa berakibat fatal untuk anak-anak dan orang tua.
Ironisnya, komponen racun (peptida chlorotoxin) memiliki potensi untuk menyembuhkan tumor otak manusia sedangkan racun lain dapat membantu melawan diabetes.


4. Black Widow
[Image: JSC%25209911%2520Black%2520Widow%2520belly%25202.jpg]



Merupakan salah satu spesies laba-laba yang paling terkenal, terutama karena racunnya yang bisa berakibat fatal bagi manusia. Racunnya dikatakan lebih kuat daripada ular derik.
Jantan dan betina memiliki tanda berbentuk jam pasir di bawah perut mereka. Betina relatif lebih besar daripada jantan dan bertentangan dengan kepercayaan populer, jarang betina memakan jantan setelah kawin.


3. Army Ants
[Image: army_bivouac-556w.jpg]



Mereka banyak ditemukan di Afrika dan Asia dan mereka membangun sarang saat berpindah-pindah. Risiko terbesar semut ini untuk manusia adalah ketika mereka bergerombol melalui rumah. Ketika persediaan makanan rendah, kawanan semut ini akan menggerombol dalam ukuran hingga 50 juta semut.
Ada laporan bahwa biasanya manusia dibunuh dengan membuatnya sesak napas (semut akan sering masuk ke dalam paru-paru). Mandibula mereka begitu kuat sehingga di beberapa bagian Afrika mereka digunakan secara individual sebagai jahitan darurat saat persediaan obat-obatan tidak tersedia.

2. Bullet Ant
[Image: bullet-ant.jpg]



Sebuah gigitan dari serangga ini tidak akan membunuh Anda, tetapi Anda tidak akan pernah melupakannya. Semut ini dinamai demikian karena gigitannya berasa seperti ditembak dan dapat menimbulkan gigitan yang paling menyakitkan dari setiap makhluk yang dikenal manusia.
Semut ini berada pada posisi nomor satu di Schmidt Sting Pain Index dimana ia digambarkan sebagai penyebab "gelombang yang terbakar, berdenyut, memakan semua rasa sakit yang terus berlanjut sampai 24 jam".


1. Nyamuk Anopheles
[Image: dipl-hirsch.jpg]

Nyamuk ini dianggap makhluk yang paling berbahaya di bumi karena menyebabkan lebih dari 300 juta kasus malaria setiap tahun, yang menghasilkan antara 1 sampai 3 juta kematian.
Mereka dapat juga membawa demam berdarah, kaki gajah, dan demam kuning. Mereka biasanya aktif selama malam hari, jadi salah satu cara untuk melindungi diri sendiri adalah dengan menggunakan pembasmi serangga dan mengenakan baju lengan panjang.




Sumber : http://tuanmuda.us/showthread.php?tid=12610&pid=67458